"Ranjang? Aku tidak pernah memiliki ranjang sebelumnya." Yuki mengedarkan pandangannya ke segala arah. Dia yakin, ruangan masih sama seperti terakhir dilihatnya. Masih ada baju bekas di keranjang yang ditumpuknya sudah dua hari lalu. Masih ada bau mie cup yang tersisa di cup yang sudah jadi sampah. Hanya saja, dia kebingungan dengan munculnya sebuah ranjang cukup besar di ruang cukup sempit itu.
"Pasti aku sedang mimpi. Jangan-jangan aku berada dalam pengaruh siluman. Kalau sudah begini, aku harus bagaimana? Lingkungan di luar sangat nyata. Siluman itu pasti begitu hebat. " Yuki mulai cemas.
Semua ingatan yang terjadi senja kemarin telah hilang dari benak Yuki. Dia hanya mengingat kejadian pagi kemarin termasuk janji Ashuma yang akan datang mengunjunginya, sekaligus memberikan jalan keluar atas kondisi tubuhnya.