Malam itu menjadi malam pertama bagi Renji tanpa kehadiran Yuki. Si hantu pelayan itu kini tidak lagi memiliki seorang tuan yang memberinya energi untuk mempertahankan eksistensi. Karena ikatan darah dengan Yuki belum mencapai satu tahun, Renji tidak bisa dijebloskan kembali ke penjara. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar dari sisi Renji, Madam Ryio menugaskan Renji untuk menjadi staff sementara membantu kebutuhan pengiriman di klinik hantu.
Dia tahu, selama ini Renji selalu meminta pendapat dan jalan keluar kepada Suno atau pun Niel. Dengan bekerjanya Renji dekat dengan klinik, dia berharap dua mahasiswa elit itu dapat memberikan menghibur Renji. Selama melakukan pekerjaannya menyusun daftar kebutuhan obat ke bangsal Departemen Psikologi, kenangan bersama Yuki yang selama ini terjalin bagaikan samudra yang dalam. Air matanya memancar setiap kali mengingat kenangan itu. Apa lagi ketika dia teringat Yuki kesakitan saat proses penyegelan ingatan.