Jika dipahami dari perasaan Hiro yang terus bertumbuh setiap harinya. Seandainya Yuki meninggalkan Universitas Hayakamato, kemungkinan besar pria berambut putih itu akan menyesal. Hiro memang sudah memikirkan konsekuensi untuk dirinya jika kehilangan Yuki. Namun, hal yang digenggamnya hingga membuatnya tetap memberikan surat gulungan terlarang itu karena, dengan membiarkan gadis bertubuh pendek itu kembali bebas menjadi manusia awam yang tidak tahu apa-apa seperti semula. Akan membuat Yuki lebih aman dan jauh dari keterlibatan ambisi Kamato dan konflik antara dua dunia yang amat berbahaya.
Pagi-pagi sekali, belum matahari muncul, Hiro pergi ke balkon jendela kamar Yuki di lantai dua asrama Nama To Shi. Di depan jendela itu, dia berdiri menatap dalam-dalam pada gorden jendela beledru yang menutupi kamar Yuki.