[ Ternyata Yuki sedang khawatir. Aku harus menunggu sinyal dari Divisi Detektif sebelum memulai rencana ini. Semoga, gadis kecil itu tetap berada di Akarumi, hanya dengan begitu rencana ini akan berjalan lancar. ]
TOK ! TOK ! TOK !
"Selamat malam, Hiro? Apa kau sudah tidur?" tanya Fusiya di luar kamar.
Suara gadis itu lembut dan terkesan anggun pembawaannya. Kalau orang biasa, mungkin tak akan mampu mencurigainya sebagai siluman.
Sambil berbaring, Hiro menoleh pada gadis cantik itu yang sedang mengintipnya dari celah pintu.
Tidak menanggapi pertanyaan itu, Hiro balik menatap langit-langit.
"Ternyata memang belum tidur. Kudengar dari bibi, kau sedang sakit." Dengan lancang Fusiya masuk ke kamar lalu mendekati Hiro.
Diletakkannya sebuah botol kaca dengan kayu cendana di dekat tempat tidur. Fusiya mengatakan bahwa wawangian itu akan membantu Hiro beristirahat.
Hiro hanya melirik benda itu sebentar, kemudian menatap Fusiya yang mengajaknya mengobrol.