"Perasaanmu saat ini tidak terlepas dari kesalahanku juga. Aku terlalu lalai, sampai membuat seorang gadis jatuh cinta. Aku terlalu bersikap baik kepada wanita. Itu yang kusebut menimbulkan perasaan tidak sengaja."
Kalimat-kalimat itu seakan-akan menusuk Yuki dari segala arah. Bagaimana pria itu bisa mengatakan hal yang sangat buruk untuk didengar seorang wanita.
Kali ini, Yuki merasa sangat geram sekali. Kegeraman itu bahkan dapat dilihat dari mimiknya.
Meski begitu, Hiro enggan untuk berhenti mengeluarkan semua kata-kata buruk itu.
"Perlu kau ingat, hidupku hanya untuk ayahku. Jangan pernah berusaha mencari perhatianku. Apa lagi dengan menjadi wanita murahan," Cacian itu didasarkan Hiro atas kejadian yang tak mengenakkan dialaminya saat Yuki hendak mengambil energi kehidupannya.