"Dalam sehari, perangai Hiro benar-benar berubah. Apa yang dilakukan Soma pada anak polos itu hingga menjadi seperti seorang algojo?" gumam Ashuma yang berdiri di barisan karyawan perpustakaan, paling belakang.
"Mengapa ayah dan anak sangat berbeda? Dia tidak seperti ayahnya yang begitu berbelas kasih. Sejak aku masuk kemari, Tuan Kamato tak pernah meminta seseorang melakukan penyiksaan di depan umum. Tuan Muda Hiro menorehkan sejarah baru," teman Ashuma di sisi kiri ikut berkomentar.
"Aku tidak pernah menyangka, dia yang sering duduk menyendiri di depan jendela kampus, rupanya aslinya begini. Memang penampilan tidak bisa menilai sifat asli seseorang. Bagaimana selanjutnya nasib Universitas di tangan Hiro?" satu orang lagi, menambahkan komentar.
[ Tuan Kamato tidak mungkin sengaja membiarkan perilaku Hiro seperti ini. Apa ada sesuatu dibalik semua ini? Semaki ke sini, aku semakin tidak bisa menebak jalan universitas ini. ] pikir Ashuma.