Sinar matahari yang menembus jendela, menerangi selutuh wajah Yuki ketika gorden disingkirkannya. Pemandangan bagian samping asrama pun terlihat jelas. Sudah pukul sembilan pagi, tetapi tak terlihat ada keramaian. Halaman sekitar terlalu sepi. Kesunyian yang terjadi tadi malam masih bertahan hingga matahari telah naik ke permukaan.
"Katanya hanya melaksanakan pengamanan biasa. Sepertinya tidak sesederhana itu. Semua mahasiswa ditahan di dalam asrama." Matanya bergerak ke sana kemari, masih tidak ada tanda-tanda mahasiswa. Seolah-olah lingkungan itu tidak berpenghuni.
"Terlalu sepi. Apa yang semua orang lakukan di dalam sana? Mendadak aku jadi penasaran," gumam Yuki.
Pintu di ruangan itu berderit singkat.
"Yuki, aku membawa makanan!"
Suara Kaiko dari arah belakang, menarik leher Yuki, menoleh. Teman sekamarnya itu sedang mendorong troli makanan bersisi dua porsi makanan ke arahnya.