Ketegangan yang mengubah atmosfer di ruang rawat itu, mendorong Suno melerai kedua pria tampan itu. pria berkaca mata itu, menyibak jas kerjanya dan memasukkan tangan ke saku celana. "Kalian ini. Aku tahu kalian sama-sama peduli dengan Yuki, tapi liat akibatnya jika kalian bikin ribut di sini," Suno menjeda ucapannya. Dia merangkul punggung Niel, sembari melepaskan cengkraman Hiro dari pundak temannya. "Yuki akan sedih jika dia tahu, posisinya membuat kalian berdua saling serang. Sekarang, utamakan perasaan gadis itu. Niel, ayo ikut aku!"
Kepergian dua orang itu membawa senyum di wajah Hiro.
Hiro meminta dua pelayan hantu sang ayah untuk menjaga pintu masuk selama dia bicara dengan Yuki.
"Hiro, mengapa hari ini wajahmu terlihat lebih pucat dari biasanya? Auramu juga sedikit samar."