Pembicaraan antara Ashuma dan Yuki terus berjalan hingga tengah malam. Kehadiran Ashuma membuat para siluman di sekitar mulai waspada. Mereka tidak berani muncul bahkan dalam jarak 50 meter sekali pun.
"Aku berhutang banyak kepada guru, terutama malam ini. Entah apakah aku bisa membalasnya, aku harap suatu saat punya kesempatan untuk membalasnya," kata Yuki sembari berbaring menatap kehampaan langit-langit kamarnya.
"Gadis bodoh! Jika aku tidak ada maksud terhadapmu, apa aku tidak yakin mengulurkan tangan untuk membantumu. Dari sekian banyak mahasiswa yang kuajak berlatih dalam bimbunganku, hanya kau yang percaya padaku. Kebanyakan dari mereka takut akan kujadikan bahan mainan belaka." Ashuma masih mempertahankan posisi duduk di tepi balkon. Kali ini, dia bicara sambil mengunyah kacang.