Yuki bangun dengan tubuh yang lemas dan terasa begitu haus. Dia berjalan sedikit menyeret kedua kakinya. Di depan cermin Yuki berdiri dan memperhatikan bayangannya sendiri. Wajahnya pucat dan tidak segar. Kelopak mata bagian bawah sedikit menghitam dan matanya keruh. Yuki belum pernah melihat dirinya sendiri seperti ini sebelumnya.
Dia sempat bertanya-tanya, apakah tadi malam dia tidak tidur dengan nyenyak. "Aku yakin, setelah makan malam, satu jam berikutnya aku langsung tidur. Mengapa rasanya, tubuhku habis bekerja keras sekali. Ini seperti melakukan ujian orientasi asrama. Jangan-jangan aku tidur sambil berjalan?"
Merasa kurang sehat tidak membuat Yuki absen dari pekerjaannya, terlebih dia baru diterima di tempat kerjanya itu dua hari lalu. Bukankah terlalu awal mengambil cuti. Semangatnya mendorong paksa tubuh itu untuk beranjak mandi. Seperti biasa, selesai mandi, Yuki menyantap mie Cup ukuran jumbo, baru dia pergi kerja.