[ Menjadi siluman? Tidak mungkin! Yang kudengar ini salah, kan? ]
Yuki menyeka darah pada bibirnya yang robek. [ Ini menyakitkan. Aku akan jauh lebih sakit, kalau Hiro benar-benar menjadi siluman! Aku telah mengacaukan rencananya dan membuat situasi makin buruk. ]
"Kami telah menunggu pergerakan kalian sejak dua hari lalu. Tak disangka, kalian menunjukkan tujuan kemari setelah hari keenam," ujar Fusiya seraya menyelus rambut panjangnya.
"Meski kalian berpura-pura, Kak Hitomi dapat melihat kemampuanmu. Dia salah satu Geisha pemilik mata hantu. Menurutnya, Pemuda berambut putih itu tidak memiliki senjata spiritual. Sedangkan, kau memiliki senjata tersembunyi yang penuh aroma siluman ular. Tiga ratus tahun lalu, Kak Hitomi pernah menjadi ahli obat-obatan dalam militer. Berkat teh yang kau minum, senjata mengerikan itu akhirnya tertidur."
Fusiya tersenyum licik. "Ada apa? Kau terkejut? Tanpa senjata tersembunyi itu, kau hanya indigo biasa."