Siang itu, mendengar keputusan anaknya yang bersedia pergi ke sekolah Akarumi, menjadi salah satu pendorong Tuan Kaguya pulang ke rumah.
Di sebuah ruang khusus untuk pertemuan keturunan Kaguya, Yuki, Hiro dan Hide duduk dengan sopan di atas alas duduk.
Ruangan itu gelap, penuh dengan kertas mantra penangkal Hantu. Lilin-lilin yang menghiasi meja, menjadikan penerangan utama.
Cahaya kuning menghidupkan wajah-wajah mereka. Tuan Kaguya mengisap kiseru-nya kemudian mengembuskan asap dari mulut.
Setelah mengutarakan pengakuan atas sikap bodohnya, Hide membungkuk dan mengatakan tekadnnya, bahwa menjalani hidup sebagai Indigo akan dilakukannya. Namun, hidupnya tetaplah hidupnya. Meski berstatus sebagai Indigo dan mewariskan kemampuan keluarga Kaguya, Hide ingin menjalani hidupnya sesuai keinginannya.