"Yuki! Bangun, Yuki! Kau tidak boleh pingsan di sini! Aku tidak bisa meninggalkanmu di sini ... tapi, tidak mampu melawan mereka."Hide menarik tubuh Yuki sambil melawan ketakutannya. Dia berusaha bertahan walau hanya menyeret Yuki dalam beberapa meter. Itu pun terkadang, kakinya kaku saking takutnya. Mengingat kejadian teror yang dahulu dia alami, rasa bersalah Hide membawanya untuk tetap kuat dan tidak akan pernah meninggalkan temannya lagi.
Hide tetaplah Hide, meski batinnya berusaha kuat, dia tetap penakut.
"Jangan mendekat! Tinggalkan kami! Biarkan kami lolos kali ini! Aku, aku tidak akan mengusik lagi," ucap Hide terisak-isak.
Langkah demi langkah, preman itu mulai mendekat. Sementara Hide semakin dipukul situasi. Matanya berbinar, dengan prustasi dia memohon belas kasih.
"Aku hanya manusia lemah. Temanku pun kutinggalkan. Apakah tidak cukup, kalian membunuh temanku waktu itu?"