Malam, baru berjalan satu jam.
Hobito dengan kaki yang dibalut perban tebal, berbaring di sofa kamar Hiro. Dia mengalami cedera usai pulang dari misi pengejaran yang diduga pelaku penculikan hantu di distrik 20. Mendengar Hiro dipulangkan dari ruang meditasi Kamato, pemuda yang senang makan itu bergegas memeriahkan ruang kamar Hiro dengan berbagai makanan.
Hiro keluar mengenakan kimono mandi yang menutup seluruh area kakinya. Aroma bunga bersama sabun mandi tercium dari tubuhnya. Perhatiannya teralih pada sosok pelayan hantu Hobito, Utahime Sawara, yang jelas-jelas laki-laki namun kali ini berwujud seorang wanita cantik. Hiro merasa terhibur meski hanya memperhatikan bagaimana Hobito memperlakukan si pelayan hantu itu.