[ Hari ini suhunya panas sekali. Anginnya juga kencang. Akan menyenangkan kalau bisa menikmati musim panas bersama orang yang paling dirindukan. ] Yuki tersenyum-senyum memandang pohon besar dengan ranting-ranting bergoyang.
Wajahnya manis sekali setiap tersenyum. Karena tidak punya ayah dan ibu, adapun orang yang dulunya disayanginya, suster Ritsuko sudah lama meninggal. Tentu yang dikenangnya saat ini hanyalah dia dan Yushimaru.
Hanya mengingat wajah tampan pria dewasa itu, kesenangan Yuki meningkat. Senyum sebagai perwujudan atas perasaan itu membuatnya tampak gila dari jauh.
[ Malam festival kembang api, aku harus menyempatkan diri menengok keadaan Mas Yushimaru dan pegawai lainnya. ]
Yuki meneruskan langkahnya sambil membawa dua kantong sampah. Setelah membuang dua kantong itu ke tempat pembuangan, dia hendak pergi.