Pagi itu, ranjangnya sudah seperti diterpa badai. Yuki berbaring malas-malasan. Kedua tangannya berjuntaian ke belakang. Sementara kakinya menumpu di atas sandaran tempat tidur.
Setelah Kaiko saling bertukar sapa dengan Yuki, Kaiko beranjak ke depan pintu. Tepat saat itu, Sakura muncul dengan wajah bersemangat dan membawa dua kotak makanan beserta sebotol air mineral.
Kaiko menatap dua kotak makanan itu kemudian menahan pintu, memberi Sakura jalan untuk masuk.
"Kau baik sekali, Kaiko. Terimakasih." Sakura berlalu. Dua kotak makanan itu diletakkannya di meja belajar Yuki.
"Kupikir, kau akan melewatkan sarapan pagi karena omongan orang-orang. Jadi ..." Sakura menahan kalimat yang sudah di ujung lidah. Dia takut menyinggung perasaan Yuki. Takut, Yuki merasa sedih.