Serbuk-serbuk salju berguguran pada payung merah Niel. Bersama Suno yang dirasuki Renji, dia berjalan berdampingan.
Mereka mengikuti seorang nenek siluman yang bersedia mengantarkan mereka menuju Penginapan Hantu. Si nenek siluman itu berjalan di bawah payung hitam yang telah rusak.
Tubuh pendek, bungkuk, rambut beruban dan pakaian yang kumal, termasuk kondisi payung yang sudah tidak layak pakai itu cukup mengguncang simpati mereka.
[ Apakah tidak apa-apa merepotkan nenek kedai itu? Tampaknya dia tidak cukup kuat untuk berjalan jauh. Mengapa kalian biarkan dia mengantar? ] kata Renji dalam hati Suno.
Suno mengulang inti ucapan Renji dan menyampaikannya dengan berbisik kepada Niel.
"Nenek itu bersikeras mengantar kita. Mau bagaimana lagi. Turuti saja niat baiknya itu," Niel balas berbisik. "Lagi pula, dia siluman. Tidak selemah manusia."