Suno terbangun ketika menyadari sensasi dingin menyelimuti sekujur tubuh. Di atas hamparan salju nan tebal, kaki tanpa sepatu itu mulai keram. Sendal sebagai pelindung kaki satu-satunya itu terjebak di tumpukan salju dan membeku.
Sejauh mata memandang hanya ada wilayah bersalju yang tidak normal. Pasalnya, Jepang saat ini sedang musim panas.
Niel yang berdiri di depan menjadi harapan satu-satunya untuk menjelaskan situasi yang tidak dimengertinya. Namun, beberapa saat kemudian, dia menyadari ada keberadaan jiwa lain dalam tubuhnya.
Mengetahui identitas jiwa itu, Suno mulai berapi-api.
Meski cuaca dingin tetapi amarah dalam hati Suno menyebabkan sekujur tubuhnya hangat. Dia menampar pipinya sendiri sampai memar, seperti orang hilang kewasaran.
"PERGI DARI TUBUHKU!!!"
Teriakan Suno mengubah suasana menjadi tegang yang bertahan untuk sesaat.