Bertahan selama dua hari lebih, pagi ini akhirnya aku bisa mandi.
Uap mengepul di permukaan air jernih, mengembang hingga ke wajahku. Aku duduk di ember besar yang muat dua orang. Airnya merendam setinggi dada. Kalau lagi bersalju begini, paling enak mandi dengan air panas. Sehingga tubuh akan terhindar dari ruam-ruam akibat dingin.
Aku menunduk menenggelamkan diri dan menahan napas sebentar. Telunjukku yang agak bengkak bekas digigit Soma, terasa berdenyut-denyut.
Mengingat rentetan kejadian semenjak masuk Universitas itu, sampai-sampai membuat aku tak menyangka masih bisa menghirup udara sebebas ini.
Seorang Yuki, gadis yang ingin hidup bebas dari garis kemiskinan, punya pekerjaan di sana sini untuk membiayai sekolah, sekarang berbaur di antara masalah baru yang melingkupi kehidupan kampusnya. Lalu terjebak dalam dimensi lain bersama seorang pria dan tinggal sementara di rumah kayu yang ramah milik seorang nenek siluman yang dipanggil Nenek Rubah Api.