Suara berisik dari Film yang diputar menjadi tak karuan didengar, lantaran jantungku lebih sibuk berdebar sejak tadi.
Mas Yushimaru agaknya keterlaluan malam ini. Dia memijat jantungku lebih dari dua kali dalam kurun waktu satu jam saja.
Bagaimana tidak, dia duduk di atas sofa, sementara aku duduk di bawahnya. Diapit oleh dua kaki panjangnya dan dia sibuk terbahak menonton film sambil mengucek rambutku pakai handuk.
Bayangkan saja diapit oleh sepasang lutut pria. Selain terasa hangat, sesuatu di belakangku lebih mendebarkan.
Setiap kali aku merasakan rangsangan aneh itu, aku teringat muka Renji. Naluri dewasa yang dibangkitkan Renji membuat aku tak karuan rasa.
Kuharap aku bisa melupakan sensasi aneh ini.
"Yuki? Kau tertidur?" tanya Mas Yushimaru.
Aku sedikit terkesiap ketika tangannya menyentuh pundakku.