Renji bergegas terbang melewati berbagai ruangan hingga sampai pada ruang tengah restoran.
Kebisingan dari kegiatan para pegawai bersama pelanggan menjadi satu dalam ruangan.
Dari satu orang ke orang lain matanya beralih dengan cepat, berupaya menemukan celah jiwa manusia yang cukup rentan untuk ditembus.
Manusia yang memiliki kepercayaan terhadap hal-hal gaib dan sedang dalam suasana hati yang sedih menjadi target utamanya.
Beberapa saat kemudian, akhirnya ditemukannya satu orang dari sekian banyak pegawai di ruangan itu. Renji bergegas masuk dari punggung pegawai itu
Si pegawai terdiam, nampan penuh makanan jatuh dari tangannya, mengejutkan orang-orang sekitar.
Mata si pelayan bekedip-kedip sewaktu Renji menyatukan penglihatannya. Jari jemari digerakkan agar yakin seluruh otot di tubuh orang itu telah dikendalikan.
"Sempurna, aku harus cepat!" Renji berbalik. Dia berlari melewati pegawai lain kemudian menyambar telepon di depan sang manajer.
