Gesekan sepatu di marmer gedung, bergelora bersama beberapa langkah lainnya. Sehingga menciptakan gema yang membuat orang-orang tertarik.
"Brandal,Hi jemput aku di bawah dengan mobilmu. Cepat!" Perintah itu terjalin melalui telepon. Langkahnya yang gesit bahkan terdengar dari si penelepon.
//"Terjadi sesuatu? Aku baru saja selesai mengikuti ujian, apa hari ini kita akan merayakannya?"// Tanya pria berseragam lengkap yang baru saja melepas helm tempur. Pria itu bernama Doo Hwan, teman Yeo Han.
"Sekarang bukan saatnya pesta. Aku perlu kau sekarang juga. Ada yang harus kutemukan. Nam Kyung He ... Ah, Maksud ku Belia. Jemput aku di bawah!" Kata Yeo Han lalu mematikan panggilan telepon. Dua teman Kapten divisi lima mengikutinya dengan gigih.
Mereka memasuki lift dan menuju lantai satu.
"Tenanglah, Yeo Han. Jangan berpikiran sempit dulu. Siapa tahu dia hanya pergi ke suatu tempat, seperti dulu," ujar Niel, pria berkumis tipis.