Mengeretak sendi leher Saa Hee begitu tangan Jerry mencekiknya. Benturan hebat terjadi antara kepala, pundak dengan tembok beton. Darah menyembur seketika dari mulut Saa Hee. Jerry tersentak dan berkedip saat setengah wajahnya basah.
Aroma darah segar mulai mempengaruhi Jerry. Sebelah matanya mendadak berat untuk bertahan. Ia menggelengkan kepala mengusik sensasi itu.
''Akhhuk! Argh, sia-lan,'' Saa Hee bergumam, suaranya terhalang karena dicekik. ''Kau benar-benar ... menganiaya seorang gadis.''
Jerry menyorot pada bibir Saa Hee yang bersimbah darah. ''Katakan padaku, be-berapa banyak terinfeksi di sekolahmu? Apakah orang tuamu termasuk?''
Saa Hee terpejam sembari memukul lengan kekar Jerry. Ia terbatuk-batuk hampir kehabisan napas.
''Cepat bicara!'' desak Jerry.
''Lepaskan ... aku. Bagaimana aku ... bisa bi-cara kalau ...,'' gadis itu tersedak dan menarik napas berulang dengan cepat saat Jerry melepaskannya.
