Jerry menghentikan laju kakinya saat memusatkan pendengaran pada suara napas yang menggebu dan sepatu yang melangkah gesit.
Jerry menatap lorong memanjang di depannya dengan tatapan serius, sambil berpikir membayangkan suara itu.
"Tidak di Utara, sepertinya berada di barat. Orang itu berbelok dan si pengejar ... Ukurannya pasti besar. Untuk lorong seluas ini, ia menabrak sesuatu dari bahan logam logam ... Mungkin kabin," batinnya.
Jerry menatap lemari kabin yang berada di lorong depan. "Mereka masih berada di sini."
Jerry berlari melewati lorong lurus seraya mendeteksi keberadaan langkah kaki yang terdengar.
Ia mengambil beberapa kali jalan berbelok di lorong dan suara yang menggiringnya makin terdengar jelas. Dengan yakin, Jerry berlari lurus. Terdapat pintu tangga darurat yang terbuka tepat di seberang lorongnya.
Makin dekat gema dari lorong di depan, tepat saat ditemukannya, seorang gadis yang kelelahan berdiri di ujung lorong tiga puluh meter dari keberadaannya.