Helikopter meninggalkan Yeo Han bersama Hwan Sun dan Yi Dam, sang ketua tim dua. Helikopter itu akan kembali dengan alat evakuasi. Dorongan kuat pada pintu Roop top membuat Yi Dam dan Hwan Sun mengangkat senjata. Suara kerepak senjata, menarik cepat leher Yeo Han. Dengan canggung ia ikut menodongkan senjata. Yeo Han tidak fokus, ia melirik pada dua tentara profesional yang berdiri siaga di kiri dan kanannya.
Sekelebat ingatan pertama kali menggunakan pistol, hampir menembak temannya. Yeo Han berusaha mengendalikan diri dengan mengambil napas panjang yang terkesan gugup.
''Meski mengenakan Helm dan masker, aku masih dapat mendengar suara napasmu, Yeo Han. Jangan halangi kami, kau cukup berjaga di belakang, mengerti?'' ujar Yi Dam.
''Aku memang canggung dengan sejata, tetapi aku bukan orang pengecut,'' kata Yeo Han, suaranya pelan.
''Aku suka tekatmu,'' sergah Hwan Sun.