''Bagaimana kalau, dua orang akan melanjutkan perjalanan dan dua lainnya, dapat tinggal di sini untuk menunggu bantuan. Dengan begitu, akan meminimalisir korban jiwa.''
Kurang lebih seperti itulah usulan Belia yang dipaparkannya beberapa menit lalu.
Setelah saling merenung, suara nenek Kadam memecah suasana dingin di antara mereka berempat. ''Jika disuruh memilih, aku lebih baik ditinggalkan saja di sini, kalianlah yang akan pergi.''
Pernyataan keberanian dari seorang penakut seperti nenek Kadam membangunkan simpati nenek Nam. ''Siapa yang mau meninggalkanmu?!'' ujarnya tegas. ''Aku memang tak sudi berada di sini berlama-lama, tetapi tak akan meninggalkan mu sendirian. Biarlah istirahat lebih lama, tetapi kita semua akan berangkat bersama-sama. Tak ada yang boleh ditinggalkan lagi!''