Sepanjang jalan, mereka terus memantau kondisi sekitar dan mencari tempat sembunyi.
''Aku sudah tidak tahan membawa Kadam. Cepat cari tempat. Kakiku sudah pegal sekali!'' erang kakek Seo yang tertinggal di belakang. Ia memaksakan diri menggendong nenek Kadam selama lari dari kejaran Zombi. ''Nam, ambil pisau di tanganku!''
''Di mana kau menemukannya?'' tanya nenek Nam selagi memandangi pisau yang mengkilat.
''Kau lupa, pisau itu ada di tepi kolam saat kita minum tadi,'' jawab kakek Seo.
''Andai saja kalian menyadari lebih cepat ketika aku menginterupsi untuk masuk ke lobang selokan, mungkin saat ini kita dapat beristirahat di saluran air bawah tanah,'' keluh nenek Nam sambil tergopoh-gopoh.
''Apa boleh buat, kami tak bisa berhenti. Di mana-mana ada zombi, mereka berkumpul,'' sanggah Belia. ''Dan sekarang senjata yang kutemukan di kolam tadi, pelurunya sudah habis.''