Tak lama setelah mendengar suara helikopter, Belia turun dari rumahnya. ''Apakah helikopter itu datang untuk membawa nenek Nan dan yang lain? Mereka pasti sedang senang sekali. Aku akan melihat sebelum mereka meninggalkan tempat ini.''
Tudung hoodie ditarik ke kepala, masker hitam menutupi setengah wajahnya. Alunan kaki kecil itu terlihat santai mengarungi serpihan-serpihan bangunan. Beberapa kali sendi lehernya bergerak ke sana kemari, mengamati sekitar.
Belia, gadis yang suka menyendiri ini beberapa hari ini sedang menyelidiki hal yang tak beres di sekitar wilayah itu. Tiap malam, jumlah kawan-kawannya selalu berkurang satu demi satu. Dan dalam beberapa hari ini pula ia menemukan teman-teman yang dinyatakan hilang, telah mati. Dan mayatnya sengaja disembunyikan di beberapa titik gedung yang jarang dijangkau para anak-anak jalanan itu.