Fajar mulai terlihat di upuk timur, udara dingin masih terasa kuat dan langit mulai terang. Hojin menguap, seluruh luka di tubuhnya membengkak, sehingga ia begitu letih dan malas untuk bergerak.
''Aku bisa menerkammu!''
Teringat akan ucapan Jerry membuat sekujur tubuhnya menjadi bertenaga. Ia berdiri seraya menjaga jarak dari Jerry yang duduk di kursi.
''Kenapa melihat ku begitu? Kau pikir aku akan menyerang mu? Itu pasti terjadi andai saja tadi malam aku tidur.'' Jerry beranjak dari kursi, topeng kembali dipasang. Ia menepuk celana hingga debu-debu beterbangan.
''Kau mau kemana?'' tanya Hojin.
Jerry berhenti di depan pintu hendak turun dari rooptop. ''Kita berpisah di sini. Hati-hati dengan orang asing, siapa tahu mereka zombi yang menyamar sepertiku.''
Hojin menatap kepergian Jerry. Di ujung jalan ia tak lagi menemukan punggung pria baik itu. Zombi-zombi mulai bergerak mendekati bangunan kontruksi tempat ia berada.