Duduk di kursi besi nan dingin, selama dua hari tanpa makan dan tanpa tidur, adalah hal yang cukup gila. Dan Jerry melakukan itu untuk memantau kondisi gedung kontruksi. Dari atas bangunan dengan jarak yang tepat, ia dapat menangkap sedikit obrolan orang-orang di dalam. Biarpun kelaparan, ia tak ingin lagi kecolongan. Tubuhnya lesu, dudukpun melorot, perutnya begitu lapar sampai-sampai ia kehilangan kendali atas dirinya dan berlaku seperti zombi pada umumnya. Tapi beruntung, ia sempat mengikat tubuh itu agar tetap menyatu dengan kursi.
Diantara sadar dan tidak sadar, Jerry memandang langit yang berwarna merah terang dan matahari yang putih menyilaukan. Menyeramkan menatap segala hal dengan mata zombi itu. Akan tetapi, ia tak dapat berbuat apa-apa. Mata itu berubah kembali jika kondisinya telah kembali pada dirinya yang sebenarnya.
Angin berembus kencang karena faktor ketinggian, matanya kadang menghitam kadang berubah abu-abu.
Dor! Dor!