Bola mata yang merah keruh, irisnya hampir kelabu menatap nenek Nam dengan penuh napsu ingin memakan. Gadis penjaga toko itu beranjak dari lantai seperti seorang bayi. Namun ototnya yang kaku dan sendinya yang membatu menciptakan bunyi pergesekan tulang yang cukup mengerikan. Suaranya terdengar sedikir merintih saat tangannya menjulur hendak menggapai nenek Nam yang terduduk di lantai. Gadis penjaga toko itu sudah jatuh cinta pada nenek Nam sejak pertemuan tak disengaja di dalam lemari.
Darah hitamnya yang penuh dengan virus dan bakteri bergelora, mendesir saat merasakan energi kehidupan. Ia geregetan ingin segera menyantap energi kehidupan itu.
''Grrrrrhh!''
Suara yang zombi lain yang makin mendekat membuat Belia berdecak. Buru-buru Belia menarik lengan nenek Nam dan membantunya berdiri.
''Tak ada waktu untuk memandangi wajahnya, Nek. Dia baru saja belajar berjalan. Kau bisa berjalan sendiri?'' tanya Belia pada nenek Nam.
Brak!