Malam baru berjalan tiga jam dan saat ini telah berada pada pukul 08.30. Mereka tertidur di ruang tengah toko. Suara langkah kaki kembali terdengar kali ini lebih nyaring lagi, bau-bau busuk dan amis tercium pekat sekali. Belia beranjak dengan masih setengah sadar, matanya yang panas berusaha menyesuaikan pandangan yang agak kabur. Dari celah koran yang ditempel di jendela, ia mengintip pemandangan di luar dengan mata yang membesar.
Berikutnya nenek Nam yang terbangun lalu disusul oleh nenek Kadam dan kakek Seo. Nenek Kadam yang setengah sadar bertanya, "Kenapa begitu rebut? Apa terjadi sesuatu?"
''Ssstt! Jangan ada yang bersuara! Cepat kemari dan lihat ini!'' bisik Belia.
Kakek Seo, nenek Nam dan nenek Kadam berdiri di sampingnya. Merobek kertas koran di jendela lalu ikut melihat ke luar. Dari gang-gang kecil, celah bangunan, pertokoan, zombi-zombi bermunculan dan berlari di jalan besar ke arah utara. Layaknya seperti pasukan perang, raungan serta langkah kaki mereka bersatu.
