Di kota nan semula tenang, ratusan zombi memadati perempatan jalan sampai pada gang-gang kecil di sekitar toserba tempat nenek Nam, kakek Seo dan Belia bersembunyi. Suara bergemuruh sedikit mirip seperti kerusuhan, bercampur oleh langkah-langkah kaki dan jeritan-jeritan kelaparan bagaikan melalui pengerakas suara. Sejauh tiga kilometer suara itu dapat ditangkap oleh indra manusia.
Nenek Nam terbangun. Masih dalam kondisi setengah mengantuk ia menoleh ke samping. Di dekat pintu masuk, ada Belia sedang mengintip dari celah jendela.
Pagi itu, cahaya matahari sudah menyinari jalan-jalan sekitar. Cahayanya masuk dari ventilasi toko membuat suasana tak lagi gelap. Matanya yang layu dan lelah sedang berusaha menyeimbangkan cahaya. Tubuhnya tak mau bangun, tetapi dipaksakannya juga.
''Berisik sekali, apa yang sedang terjadi di luar?'' tanya nenek Nam dengan suara parau.
