Dari balik kaca, nenek Soo Jin dan nenek Woon tertarik untuk memperhatikan wajah dua pemuda yang menghadang mobil. Mendadak wajah mereka sangat pucat dan tangannya gemetaran.
Seingat nenek Woon, dua orang itu dari perkumpulan anak-anak jalanan. Mengenali kemeja yang dikenakan dua orang itu membuat nenek Woon teringat bahwa mereka dari kelompok Tommy.
Si Hoon dan Henry mempersikan dua pemuda itu masuk. Kunci pintu dibuka sehingga dua pemuda itu dapat menarik gagang pintu bagian belakang.
Nenek Woon dan nenek Soo Jin hendak mengatakan kepada dua tentara itu, tetapi suaranya selalu tertahan dan tak terdengar jelas.
''Ah, ja-jangan!''
''Jangan biarkan. Jalankan mobilnya!'' ucapan nenek Woon tercampur oleh pembicaraan dua tentara di depan kemudi.
Dlap
Kedua sisi pintu belakang dibuka oleh dua pemuda lusuh. Sambil tersenyum, mereka menatap nenek Woon dan nenek Soo Jin.
Kedua pemuda itu masuk dan duduk menghimpit nenek Woon dan nenek Soo Jin.