Saat membuka mata, mereka terkejut. Dua orang pria berseragam hitam dengan wajah yang memar sedang terbaring sambil memeluk tubuh. Pria berbahu lebar bernama Kim Henry, sedangkan pria berhelm bernama Kim Si Hoon. Mereka merengek kesakitan. Di dada mereka terdapat senjata laras panjang yang diselempangkan.
Mengamati penampilan dua pria itu nenek Woon dan nenek Soo Jin dapat bernapas lega. Mereka bersandar sambil menyeka keringat.
''Sudah lama tak olahraga, memukul sebentar saja sudah mandi keringat,'' gumam nenek Soo Jin. Ia kesulitan bernapas.
Henry, pria berbahu lebar itu masih berguling-guling, berkata dengan suara lirih, ''Aku tidak percaya ini pukulan nenek-nenek. Sudah tak terhitung pukulan kalian, masih bilang tak olahraga, heh!'' orang itu terdengar marah dan merintih.