Situasi yang tenang tiba-tiba mengerikan oleh kehadiran Seok Jin yang muncul dari gang kecil yang menghubungkan distrik lima belas dan empat belas. Tubuhnya yang tinggi berbahu besar berlari dengan kedua lengan yang dilapisi otot hitam. Sorot mata yang dipenuhi amarah menyebar ketakutan di antara para petugas operasi. Semua petugas menghindar dengan senjata yang diarahkan kepada Seok Jin.
Kematian di depan mata pemuda itu, tak sekalipun ia merasa takut. Oleh tekanan mutan yang menyatu dalam tubuhnya mengusir sikap Seok Jin yang biasanya penakut sekali.
Seok Jin berhenti di depan peti jeruji nenek Nam. Dilihatnya wajah pucat nenek Nam dengan mata yang tertutup damai seakan-akan telah mati. napas yang beradu cepat menaikkan suhu pada dadanya.
''Bukankah itu, penghuni di lantai lima, kau ingat dia?''