Rambut gondrong, jaket dan celana longgar berkibas saat melawan arah angin. Langkah-langkah besar yang menapak di permukaan atap menciptakan arus anginnya sendiri. Bukan jalan beraspal yang menjadi rute menuju destinasi, tetapi atap-atap, dan roop top gedung perumahan yang tingginya mencapai lima hingga enam lantai atau tiga puluh meter di atas permukaan tanah. Jerry sudah terlanjut khawatir dengan keadaan nenek Nam. Rintangan demi rintangan dilewati tanpa terluka. Mata yang berselaput merah, memungkinkannya melihat hal terkecil dan mengatur jarak lompatan. Selain itu, tubuhnya menjadi lebih ringan. Namun, semakin lama semakin tak sabaran, tingkat kemarahannya membuat Jerry tak dapat berpikir jernih.
''Aku dapat merasakan hawa panas dan berapi-api di dekat sini. Suara nenek Nam terdengar sedang memanggilku. Bertahan sebentar lagi nenek. Aku akan membawamu ke tempat aman,'' kata hati Jerry.