Sungai nan indah, menjadi cermin untuk langit yang cerah, pohon, rumput, kupu-kupu dan capung. Seok Jin mengambil napas dalam-dalam dan ia merasa nyaman bernapas di tempat itu.
''Damai sekali, tempat apa ini? Bagaimana aku bisa ke sini?'' matanya mengarah pada tangan yang memegang alat pancing. Keningnya mengerut bingung dan berkata dalam hati, ''Ini seperti mimpi waktu itu. Tapi terasa lebih nyata.''
Seseorang mengambil daun kecil dari rambutnya. Merasakan sentuhan itu, Seok Jin menoleh ke kiri. Seorang pria tampan mirip dirinya dengan mata beriris merah dan wajah yang pucat menunjukkan daun kecil nan berlubang. Pria itu berpakaian lusuh dan bibirnya pucat, dari tampilannya tampak seperti orang kesusahan.
''Kau ... siapa? Kenapa wajah kita—'' Seok Jin terdiam saat pria itu menatap ke mulut sungai nan hening.