Di depan meja panjang yang dipenuhi beberapa tabung kimia dan buku-buku tebal, Seok Jin menumpu lengannya. Ia duduk tegap membelakangi Jerry. Sorot lampu diarahkan pada punggung atas Seok Jin. Sarung tangan karet dilumuri darah menekan kepala lampu sorot di meja agar lebih fokus pada spot yang dipilih.
Punggung besar tanpa baju, memperlihatkan otot hitam yang menonjol di permukaan kulit. Tangan kiri Jerry menekan kulit punggung dan lengan kanannya yang memegang pisau bedah mulai beroperasi.
''Argghhh, lembutlah sedikit.'' Seok Jin merengek kesakitan. Tiap kali pisau bedah itu melukainya, punggungnya akan berubah tegak.
''Seperti seorang wanita saja. Untung aja syarafmu masih peka dengan rasa sakit. Tidak seperti tuan Jong Sil yang tak begitu merasakan sakit saat aku menolongnya.'' Jerry berkata seraya memperbaiki maskernya.