Darah menggenang di balik kepala si pembunuh. Jerry beranjak dari ambang pintu kamar dan mendekat. Sesaat ia melirik rambut Eun Soo yang pingsan. Jerry tak begitu tertarik, matanya kembali beralih pada si pembunuh. Mata hijau kemerahan itu berkedip-kedip dengan tawa terbunyi di balik senyum lebarnya.
''Apa kau merasa kewalahan dengan alat vital ini? Benda ini membuatmu tidak bisa bebas menjalani dunia ini, bukan. Sayang sekali, aku paling benci sifat memaksamu. Dengan penyesalan, aku akan melepaskanmu dari dunia kotor ini,'' ucap Jerry.
Sikapnya tak seperti biasa. Ia berubah meski tak menyebabkan rasa lapar, tetapi keinginan membunuhnya mendominasi saat ini.
Si pembunuh terbangun ketika merasakan sakit dan nyeri pada alat kelaminnya. Matanya membola melihat darah mengucur saat Jerry memulai aksinya. Jerry menoleh dengan tatapan senang dan senyum lebar yang menyeramkan.