Sejauh lima kilometer, kaki kokoh itu berjalan dengan beban di punggung. Malam telah berjalan empat jam, angin kencang beberapa jam lalu membersihkan langit dari awan hitam tebal. Sekarang, tampak lah bulan menemani pejalanan Jerry bersama nenek Nam. Mereka memasuki wilayah perkotaan. Setiap jalan, zombi-zombi berkeliaran layaknya orang linglung.
Cahaya bulan menerangi jalan, mengusir kegelapan yang kini berada di balik teras-teras besar dan gedung-gedung tanpa penghuni. Baru saja menginjakkan kaki di kota itu, perut Jerry mulai terasa lapar. Ia menoleh pada wajah nenek Nam yang tertidur lelap di punggungnya.
''Kita akan istirahat sebentar, nenek. Apa kau suka daging sapi mentah? Atau pernah memakan shusi daging ayam?'' ia bertanya.