Mayat-mayat bertebaran di halaman penuh rumput hijau nan lembut. Potongan-potongan tubuh yang berhari-hari tersengat panas dan udara dingin, dikerumuni hewan-hewan kecil. Aroma di sekitar panti jompo begitu sesak bau busuk. Yeo Han menutup setengah wajahnya dengan masker. Sambil berjalan, senjata tetap siaga di kedua tangannya. Pergerakan mereka dipimpin oleh Kyu Hyun sedangkan Daniel mengekori.
''Tolong keluarkan kami! Kami terjebak berhari-hari. Ada yang sakit, tolong kami,'' kata seorang lansia berambut putih yang tampak lesu dan pucat. Terdengar seperti berteriak, tapi karena lapar sekali, suaranya seperti orang berbicara biasa.
''Tenang, nenek. Kami akan menjemput kalian. Tetap di sana, jangan pergi kemana pun,'' balas Kyu Hyun, suaranya lantang dan jernih. Tampak sudah lihai dalam menangani situasi.
''Nenek ku,'' gumam Yeo Han, khawatir. Ia berlari melewati Kyu Hyun. Namun dicegat Kyu Hyun.