Begitu ada kesempatan, Yeo Han berlari keluar dari kantor polisi. Antara cemas dan takut membuat ia mengabaikan apakah dua polisi itu menyadari keberadaannya. Lagi pula pasti ada rekaman cctv yang menunjukkan dirinya tengah mencuri senjata.
Tangannya terkepal membawa lari sebuah ransel berisi senjata, kecemasannya meningkat sehingga ia mengabaikan rasa nyeri di sekujur kakinya.
''Ravi dan yang lain mungkin berada tak begitu jauh dari gedung itu. Mereka tidak boleh kembali dan bertemu salah satu polisi itu. Tapi ... kemana aku harus mencari?'' pikirannya bicara sembari ia berlari. Seperti orang melamun yang sibuk dengan diri sendiri sehingga tak menyadari ada orang di persimpangan bangunan.
Bruk!
Si penabrak dan yang ditabrak sama-sama jatuh.
''Ah, Yeo Han! Kenapa kau berlari sangat cepat. Kami mencarimu sejak tadi! Uh, kupikir terjadi sesuatu padamu,'' keluh Ravi. Pemuda tampan yang satu itu berdiri.