Ciit...!
Mobil sedan milik Heru yang dikendarai oleh Jamal, berhenti saat Jamal menginjak rem, tepat di halaman klinik milik dokter Mirna.
Membuka pintu mobil dengan tergesah, kemudian Jamal keluar dari dalamnya.
Bugh!
Setelah menutup kembali pintu, remaja yang seragam sekolahnya sudah tidak karuan itu, berjalan cepat mengitari bagian depan mobil, mendekati pintu sebelah.
"Aduh," Rio mengaduh pada saat ia akan beranjak dari duduknya. Remaja itu tiba-tiba merasakan sakit dibagian pingggulnya.
Menghela napas lembut, Rio melanjutkan niatnya turun dari mobil, setelah rasa sakit itu hilang. Namun, terhenti oleh Jamal yang sudah berdiri di samping pintu yang sudah terbuka.
"Minggir," usir Rio menyingkirkan tubuh Jamal dari hadapannya. Namun tenaganya tidak mampu membuat tubu Jamal menjauh.
"Lu mau apa?" Heran Rio saat melihat tangan kanan Jamal menyelusup ke balik bahu, sedang tangan kiri mengulur di bawah pahanya.