Di dalam kamarnya, Jamal sedang duduk di atas ranjang berukuran besar--menyandarkan punggung pada kepala ranjang. Cowok itu sedang asik melihat foto-foto Rio dan juga kedua anaknya melalui layar HP canggih miliknya.
Sebenarnya perasaan Jamal juga tidak jauh berbeda dengan perasaan Rio. Cowok itu juga merasakan kegelisahan yang juga tengah dirasakan oleh Rio. Cuek dan mengabaikan Rio adalah hal yang sebenarnya tidak ingin ia lakukan. Tapi mau bagaimana lagi? Permintaan Rio benar-benar aneh. Cowok itu tidak mungkin mengizinkan Rio menjadi pihak suami di atas ranjang, meskipun sebenarnya jenis kelamin Rio juga laki-laki sama seperti dirinya.
Selain itu sudah jelas tertulis di buku nikah, kalau ia adalah seorang suami, dan Rio berperan sebagai istri. Namun karena keegoisan Rio, yang membuat masalah ini akhirnya timbul.
Oleh sebab itu, diam adalah keputusan yang terbaik yang harus ia ambil. Jamal tidak ingin bertengkar lagi dengan laki-laki yang ia sayangi.