Chereads / Gadis Lugu Liar Galak / Chapter 9 - PENGAMATAN YANG TAJAM

Chapter 9 - PENGAMATAN YANG TAJAM

Begitu Chu Sihan sampai di rumah, ia pun segera mendapat kabar bahwa gadis yang akan menikah dengannya telah menghilang semalam.

Ayah Chu Sihan masih memikirkan ramalan untuk anaknya sehingga ia pun langsung melapor ke kantor polisi agar pengawal tahanan kejaksaan bisa membantu pencarian calon menantunya.

Ketika Chu Sihan mengetahui masalah itu, ia pun membawa Chu Yun, polisi Wang, dan sepuluh pengawal tahanan menuju desa Liuyue.

Meskipun Chu Sihan tidak ingin melangsungkan pernikahan itu, tetapi kini ada orang yang menghilang secara misterius. Maka dari itu, ia menganggapnya sebagai sebuah kasus dan sebagai Magistrat kota Linjiang, ia pun harus datang menginvestigasi.

Saat baru masuk ke halaman rumah keluarga Lu, Chu Sihan segera merasakan ada seseorang yang menatapnya.

Chu Sihan pun segera mengalihkan tatapannya yang tajam ke satu arah, yaitu tempat Lu Sheng berada. Namun, ia tidak menemukan satu orang pun. Ia pun mulai mengerutkan alisnya.

Lu Sheng yang diam-diam menatap Chu Sihan dalam keadaan masih menggunakan kertas hu kuning transparan pun terkejut. Ia tidak menyangka, pengamatan Chu Sihan begitu tajam. Orang lain tidak bisa merasakan keberadaannya, tetapi ia langsung bisa menyadari hal itu dengan tepat hanya dalam waktu beberapa detik.

"Ini… Mengapa Tuan datang ke sini?" tanya Mak Liu berhati-hati.

Mak Liu memang sudah lelah dan tidak tenang. Melihat kedatangan petugas pemerintah, hatinya pun jadi semakin panik.

Lu Ning yang memang sedang ketakutan melihat begitu banyak para pengawal tahanan. Ia pun segera bersembunyi di belakang Mak Liu sambil gemetaran.

Saat melihat barang-barang yang berserakan di lantai, Chu Yun pun langsung menunjukkan tanda tanya pada matanya.

Polisi Wang memberi salam dengan membungkukkan badan sampai empat puluh lima derajat dan kedua tangan dilipat di depan dada. Kemudian dengan nada serius ia bertanya, "Jadi begini, orang dari keluarga Chu mendengar bahwa Nona Lu telah menghilang secara misterius. Mereka pun melaporkan kasus tersebut kepada petugas agar kami bisa datang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi." 

"Ini… Kami juga masih belum tahu secara pasti." Mak Liu berpura-pura tenang, "Semalam, saat makan malam, Lu Sheng masih ada bersama kami."

Meskipun Chu Sihan baru mendapatkan posisi sebagai Magistrat selama dua tahun, tetapi ia telah menangani berbagai kasus dari yang besar maupun kecil. Menurutnya, ekspresi dan tatapan para narapidana itu hampir semuanya sama.

Seperti Mak Liu saat ini, wajahnya memang terlihat tenang. Namun dari tatapannya, ada sedikit rasa bersalah.

"Ada apa dengan rumah kalian? Kenapa bisa ada meja persembahan di halaman?" Akhirnya, Chu Yun pun menanyakan keraguannya.

Mak Liu menghelakan napas dan berkata tanpa mengubah ekspresi wajahnya, "Lu Sheng kami hilang, kami sudah mencarinya dari depan sampai belakang dan seluruh desa, tetapi tidak ketemu juga."

"Maka dari itu, kami mengundang seorang Pendeta Tao untuk membantu kami mencarinya. Kami tidak tahu Pendeta Tao itu asli atau tidak, jadi tadi kami meragukannya sedikit. Namun, ia langsung emosi dan menjatuhkan semua barang-barang ini."

Lu Sheng yang diam-diam melihat dan mendengarkan semua itu terkejut sekali. Kemampuan berbohong Mak Liu sungguh luar biasa. 'Hebat, hebat.'

"Benarkah?" Chu Yun mempercayainya begitu saja.

Penduduk desa memang biasanya lebih takhayul. Itulah yang membuat Chu Yun tidak meragukan kata-kata Mak Liu.

Polisi Wang bertanya lagi kepada mak Liu tentang beberapa hal yang terjadi sebelum Lu Sheng menghilang secara misterius.

"Bagaimana sikap atau perasaan Lu Sheng sebelum hilang?"

Mak Liu pun menjawab pertanyaan itu dengan sangat lancar dan jelas.

"Tuan, bagaimana menurut Anda?" Setelah keluar dari rumah keluarga Lu, polisi Wang bertanya kepada Chu Sihan dengan hormat.

Meskipun Chu Sihan tidak sedang memakai seragamnya, tetapi aura berwibawa yang terpancar dari dirinya cukup membuat orang lain tidak berani macam-macam kepadanya.

Mendengar pertanyaan polisi Wang, Chu Sihan pun menjawab, "Tentang menghilangnya Nona Lu, Nyonya tadi mungkin mengetahui sesuatu."

"Hah?" Polisi Wang terkejut, "Maksud Tuan, Nyonya tersebut telah menyembunyikan Nona Lu?"

Chu Sihan menggelengkan kepala sambil mengerutkan alisnya. "Aku tidak tahu, tapi, pasti kasus ini ada kaitannya dengan Nyonya itu."

"Atau, bagaimana kalau kita tangkap orangnya dulu, kemudian kita investigasi di kantor saja?" saran Chu Yun.

Chu Sihan menggelengkan kepala. "Belum ada bukti, kita tidak bisa bertindak dulu."

Meskipun Chu Sihan berkata begitu, tetapi kini Chu Yun sudah memastikan bahwa Mak Liu memang sangat mencurigakan. Selama ini, kecurigaan tuannya terhadap penjahat tidak pernah meleset sama sekali.

Setelah keluar dari rumah keluarga Lu, polisi Wang pun mulai membawa para pengawalnya ke belakang pegunungan untuk mencari Lu Sheng.

Sementara itu, Chu Sihan dan Chu Yun pergi ke rumah kepala desa.

Terkadang, informasi terkait sebuah kasus tidak bisa didapat dari pihak keluarga saja, mereka juga bisa bertanya ke orang lain atau pihak ketiga.

Saat Chu Sihan dan yang lainnya pergi meninggalkan rumah keluarga Lu, Lu Sheng pun melihat Mak Liu menjadi lemas dan kemudian terduduk di lantai sambil mengelus dadanya beberapa kali.

Lu Sheng berpikir tentang Chu Sihan. Meskipun tampak masih muda, tetapi tatapan pria itu sangat berwibawa dan tajam seperti pisau. Ketika ia melihat seseorang, tatapannya itu bagaikan bisa melihat isi hati orang tersebut.