Saat perjalanan kembali, Lu Sheng bertanya dengan nada pelan, "Kamu tidak pergi dengan pacarmu itu?"
Roh Deng Rumeng perlahan mulai pudar. Ia sudah tidak memiliki kekhawatiran lainnya.
"Kini aku sudah meninggal. Ketika melihatnya, itu membuatku tidak mampu melupakannya."
Deng Rumeng tersenyum sambil menundukkan kepala, dengan nada lembut ia berkata, "Di bawah kotak kayu itu masih ada tiga barang lagi. Rumeng berhrarap nona Pendeta bisa membantuku untuk menyerahkannya kepada Kak A Ming."
Mendengarnya, Lu Sheng pun mencari tempat yang sepi untuk mengeluarkan kotak kayu tersebut.
Dia mengamati kotak kayu tersebut dan ternyata kotak itu masih ada laci kedua.
Ia membuka laci kedua itu. Lalu ia menemukan dua buah akta tanah. Salah satunya tanah tersebut luasnya sepuluh hektar. Semua akta tersebut atas nama Li Ming. Selain itu ia juga menemukan tusuk konde bermotif bunga Magnolia.