Kepala desa mengerutkan keningnya, "Ada perlu apa, nak? katakan saja. Tidak usah sampai repot-repot bawa arak. Arak ini pasti mahal, kan?"
"Ini peninggalan Ayahku. Sekarang juga sudah tidak ada lagi yang meminumnya. Jadi saya membawanya untuk Anda, Mohon jangan ditolak."
"Kamu terlalu sopan."
Kepala desa tersenyum, "Nanti akan kusuruh istriku mengembalikan botolnya kepadamu agak malam."
Li Sheng menganggukkan kepalanya. Kemudian ia mengutarakan keinginannya.
"Saya ingin membeli batu bata.Hanya saja tidak tahu harus beli dimana. Jadi saya meminta tolong kepada Bapak untuk mengantarkan saya ke sana."
Di seluruh Desa Liuyue, yang biasa menjual rumah batu bata sangatlah sedikit. Seluruh desa hanya terdiri dari dua sampai tiga keluarga saja. Salah satunya adalah rumah kepala desa.
Lu Sheng tidak terlalu mengenal orang lain. Ia berpikir panjang lebar. Akhirnya ia memutuskan untuk mencari kepala desa yang dapat dipercaya.