Mendengar sidang kasus pembunuhan keluarga Deng akan dimulai, sebuah bayangan merah pun melintas di depan mata Lu Sheng. Tidak yang lain, itu pasti adalah Deng Rumeng.
Lu Sheng pun mengucapkan terima kasih kemudian mengejar Deng Rumeng.
"Nona ini cantik sekali, seperti wanita yang keluar dari gambar saja, hanya saja sifatnya itu kok terburu-buru sekali?"
Pria itu bergumam sambil melihat belakang punggung Lu Sheng, kemudian ia pun lanjut menyebarkan kabar ini dengan nada keras.
Lu Sheng hadir lebih cepat, orang yang menyaksikannya masih belum banyak.
Dengan segera ia langsung menemukan bayangan merah yang sedang panik di bawah payung merah, Deng Rumeng.
Pelaku belum dibawa ke panggung sidang, hanya saja para hakim semua sudah lengkap.
Deng Rumeng melihat Lu Sheng, ia pun segera bergerak cepat ke sampingnya.
"Nona pendeta, bagaimana ini sekarang?"
Deng Rumeng tidak bisa melakukan apapun, ia sangat panik.