Alra merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk dengan ukuran yang sesuai tinggi tubuhnya. Memperhatikan langit-langit kamarnya tanpa peduli dengan orang-orang yang ada di sekitar, mereka semua sibuk meletakkan semua barang bawaan. Di masukan ke dalam lemari yang di sediakan pihak hotel kemudian memilih untuk mandi dengan mengantri.
Dian pun mulai membuka kemejanya, duduk di tepi kasur besarnya sambil memperhatikan anak gadisnya yang nampak begitu lesu, "Mandi supaya kamu sehat Alra!"
"Antri Pa," sahut Alra tanpa menatap lawan bicaranya, "Tadi di toilet umum pom juga udah cuci muka."
"Mandi Alra, bukan cuci muka!"
"Iya, sebentar lagi aku akan mandi." Alra menoleh kali ini, kemudian duduk dengan tegap, dan berkata, "Kenapa harus satu kamar tanpa ada dinding pembatas? Maksudnya harusnya untuk satu kamar keluarga seharusnya memiliki sekat yang berbeda untuk dapur, kamar, dan mungkin dua toilet agar tidak mengantri."
"Karena ini murah."